Jakarta
Jokowi-Basuki (Ahok) melejit dalam hitung cepat pilgub DKI Jakarta.
Kelak jika mereka benar-benar memimpin Jakarta, maka harus berupaya
keras mewujudkan janji yang disampaikannya pada saat kampanye. Apa saja
janjinya?
Janji-janji Jokowi-Ahok tertuang dalam visi dan misi
serta sejumlah program yang disampaikannya pada saat kampenye. Berikut
ini janji-janji Jokowi:
1. Revitalisasi pemukiman padat dan kumuh
Dalam
bidang penataan kota, Jokowi-Ahok berjanji melakukan intervensi sosial
untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh. Meski demikian mereka
tidak akan melakukan penggusuran.
Untuk kalangan menengah ke
bawah, pasangan ini menjanjikan pembangunan superblok. Bangunan ini
merupakan rumah susun yang dilengkapi ruang publik berupa taman, pasar,
dan pusat layanan kesehatan.
2. Mengatasi banjir
Banjir
merupakan masalah klasik di Jakarta. Untuk itu Jokowi dan Ahok hadir
membawa janji untuk mengatasi masalah ini. Cara yang dilakukan antara
lain melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung
air hujan di setiap kecamatan dan di setiap kelurahan.
Jika jadi
gubernur DKI, Jokowi melalui Pemda DKI akan membeli daerah tangkapan air
seperti situ atau waduk di hulu sungai agar debit air yang masuk ke
Jakarta bisa dikendalikan. Selain itu akan dijalin kerja sama dengan
daerah penyangga Jakarta untuk membuat sebuah otoritas yang mengatur dan
mengelola sungai-sungai yang bermuara di Jakarta.
Cara lain
untuk mengatasi banjir yang diusulkan mereka adalah dengan
mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan
kanal-kanal pembuangan air.
3. Merintis Angkutan Massal
Untuk
mengatasi kemacetan di Jakarta, menurut Jokowi-Ahok adalah dengan
memperbanyak angkutan massal. Jika angkutan massal yang nyaman banyak
tersedia, maka warga akan meninggalkan kendaraan pribadinya.
Jokowi-Ahok
akan memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di
koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus.
Penambahan bus TransJ juga diyakini bisa meminimalkan pelecehan seksual
di dalam angkutan umum. Selain itu dirintis juga pembangunan MRT/subway.
Nantinya
sebagian busway akan diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih
besar. Dengan demikian yang digarisbawahi adalah pergerakan orang, bukan
pergerakan mobil.
Keduanya berjanji akan bekerja sama dengan
pemerintah sekitar Jakarta untuk membuat otoritas pelayanan transportasi
Jabodetabek agar persoalan mobilitas warga bisa ditangani oleh badan
yang memiliki otoritas lintas daerah. Selain itu kendaraan umum seperti
Metro Mini, Kopaja, dan bus akan diganti dengan kendaraan yang lebih
layak agar warga nyaman menggunakan kendaraan umum.
Pembatasan
penggunaan kendaraan pribadi juga akan dilakukan melalui sistem
Electronic Road Pricing (ERP), sewa parkir yang tinggi, pengaturan
kendaraan berdasarkan nomor polisi genap-ganjil, dan pengaturan jam
kerja.
4. Layanan Kesehatan Gratis
Kartu
Sehat akan diluncurkan begitu Jokowi menduduki kursi DKI 1. Kartu ini
bisa memperpendek jalur birokrasi pelayanan kesehatan di rumah sakit
pemerintah. Pembayaran layanan ini ditanggung pemerintah.
Selain
itu akan disediakan Pusat Kesehatan Masyarakat di pasar-pasar
tradisional, terutama pasar-pasar yang dibangun di superblok untuk
kalangan menengah ke bawah.
5. Bangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar Tradisional
Pengalaman
Jokowi menata 5.817 pedagang kaki lima (PKL) di Solo tanpa unjuk rasa
akan diterapkan di Jakarta. Dia berjanji akan membangun mal khusus bagi
PKL agar lebih tertib sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.
Keberadaan
pasar tradisional juga akan diperhatikan sehingga bisa bersaing dengan
pasar modern dan menggerakkan perenomian warga kota. Hal ini dilakukan
Jokowi karena pasar modern tidak menolong rakyat kecil. Padahal jika
pasar tradisional dan PKL dikelola dengan baik bisa mendatangkan untung
besar.
Jokowi-Ahok ingin memfasilitasi pergaulan warga dengan menyediakan
sarana mengekspresikan diri. Hal itu akan dilakukan dengan menyediakan
ruang-ruang publik.
Mereka juga menjanjikan membangun kebudayaan
warga kota dengan berbasis komunitas. Akan dibangun pula pusat
kebudayaan Jakarta di lima wilayah administratif. Keduanya juga berjanji
merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia. Tujuannya
adalah agar menjadi daya tarik wisata sejarah dan budaya di Jakarta.
6. Birokrasi Bersih & Profesional
Pemerintahan
daerah tak lepas dari yang namanya birokrasi. Karena itu Jokowi-Ahok
berjanji akan melaksanakan reformasi birokrasi agar pemerintahan
berjalan bersih, transparan, dan profesional.
Waktu pengurusan
izin juga akan dipercepat. Dengan demikian waktu pengurusan izin akan
lebih pendek, maksimal hinga enam hari kerja.
7. Gubernur & Wagub Tanpa Voorijder
Bagi
Jokowi dan Ahok, gubernur dan wakilnya harus bisa merasakan keadaan
warga. Karena itu mereka berjanji tidak akan menggunakan voorijder yang
membuat mereka tidak merasakan kemacetan jalanan Ibukota.
Jokowi-Ahok
juga berjanji hanya akan berada di kantor selama 1 jam. Sisa waktunya
akan digunakan untuk meninjau proses pembangunan dan pelayanan publik di
lapangan. Untuk mendukung pelayanan hingga ke tingkat terkecil
pemerintahan, insentif pada Ketua RT dan RW pun dijanjikan untuk
dinaikkan.
Kepada wartawan pun dia berjanji selalu terbuka bila
terpilih sebagai gubernur DKI. Jokowi berjanji tidak akan ngambek atau
tersinggung bila ada pertanyaan wartawan yang dinilai menyudutkan.
Mereka
juga berjanji meniadakan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan
Polisi Pamong Praja melakukan kekerasan terhadap warga.
8. Pendidikan Gratis
Kartu
Jakarta Pintar akan diluncurkan setelah Jokowi-Ahok menduduki kursi
gubernur DKI. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan
pendidikan gratis dari SD hingga SMA.
Ide kartu pintar ini muncul
karena sepanjang pengetahuan Jokowi-Ahok, banyak anak yang putus
sekolah di SMP dan SMA. Program yang sama, menurut Jokowi, telah
berhasil diterapkan di Solo selama 5 tahun.
Dalam kampanye di
Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (29/6) lalu
Jokowi berkomitmen merealisasikan apa yang telah disampaikan kepada
warga. "Kalau apa yang saya sampaikan tidak terbukti, tagih janji itu.
Tapi enggak, saya sudah berbicara dan sudah dilaksanakan untuk bapak dan
ibu," ujarnya.